Sunday, November 24, 2013

Manusia dan Penderitaan

" Pernah"


Engkau yang laksana embun...
wajah indah selembut kabut...
Selalu bersinar laksana bintang...
Yang selalu berpijar dihatiku..

Kau pernah buatku berarti
Isi lembaran hati dengan bahagia..
Taburkan semerbak harap...

Namun kini harus ku tepikan bayangmu..
Meski berontak hasrat dijiwa
Jiwaku menangis..
Meski lirih suarakan bagian jiwa
Yang mencari diantara debu dan kenangan
Meski tertatih...
Meski merintih...
Kulanjutkan langkah ini..

""KEngkau yang laksana embun..
Wajah indah selembut kabut..
Selalu bersinar laksana bintang..
Yang selalu berpijar dihatiku...

Kau pernah buatku berarti..
Isi lembaran hati dengan bahagia..
Taburkan semerbak harap..

Namun kini harus kutepikan bayangmu..
Meski berontak hasrat di jiwa..
Jiwaku menangis..
Meski lirih meski terisak..
Suarakan bagian jiwa..
Yang mencari diantara debu dan kenangan
Meski tertatih..
Meski merintih..
Kulanjutkan langkah ini.. - See more at: http://okepuisi.blogspot.com/2013/06/puisi-pernah-kehilangan.html#sthash.206pjbG4.dpuf

1 comment:

  1. sekarang langkah itu sudah sejauh mana?
    masihkah tertatih dan merintih?
    ataukah sudah pulih lalu beralih?
    atau berhenti sejenak karena belum mau memilih?

    ReplyDelete