A.
Contoh Kasus
Seorang anak berinisial A mengalami suatu depresi (murung dan
menarik diri) oleh penolakan terhadap peristiwa meninggal ayahnya, karena dia
tidak bisa mengarahkannya kepada orang lain sehingga si-A mengarahkan rasa
bersalah itu kepada dirinya sendiri.
B.
Analisa
Freud memandang sifat manusia pada dasarnya pesimistik,
deterministik, mekanistik, dan reduksionistik. Dimana manusia
dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tidak sadar,
kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis dan naluriah. Freud
menekankan peran naluri-naluri yang bersifat bawaan dan biologis, ia juga
menekankan pada naluri seksual dan impuls-impuls agresif. Berdasarkan ilustrasi
kasus, depresi (murung dan menarik diri) yang dialami konseli merupakan
tindakan mekanisme pertahanan ego, karena adanya ketidak seimbangan antara id,
ego dan superego, yaitu dengan melakukan represi dan penolakan terhadap
peristiwa meninggal ayahnya, karena dia tidak bisa mengarahkannya kepada orang
lain sehingga konseli mengarahkan rasa bersalah itu kepada dirinya sendiri.
Konselor melakukan esesmen dengan mengidentifikasi
konflik-konflik bawah sadar dari konseli, meliputi: Persepsi konseli terhadap
dirinya, hubungan interpersonalnya, dorongan dan dinamika psikologis yang
dialami, serta bagaimana konseli mengkontrol emosinya.
C. Teori
Psikoanalisa
merupakan suatu metode penyembuhan yang bersifat psikologis dengan cara-cara
fisik. Psikoanalisa jelas terkait dengan tradisi jerman yang menyatakan bahwa
pikiran adalah entitas yang aktif, dinamis dan bergerak dengan sendirinya.
Selain itu, psikoanalisis tidak lahir dari penelitian akademis, sebagaimana
sistem-sistem lain, namun merupakan produk konsekuensi terapan praktik klinis.
Penyusunan obeservasi yang dilakukan freud bertujuan untuk menyusun berbagai
pendekatan-pendekatan terapi yang sangat dibutuhkan. Formulasi-formulasi inilah
yang diperluas ke teori psikodinamika perkembangan kepribadian yang bergantung
pada pengurangan ketegangan.
Psikoanalisis merupakan psikologi ketidaksadaran. Perhatiannya
teruju kearah bidang motivasi, emosi, konflik, simpton-simpton neurotik,
mimpi-mimpi, dan sifat-sifat karakter. Psikoanalisis dahulu lahir bukan dari
psikologi melainkan dari kedokteran, yakni kedokteran bidang sakit jiwa. Tokoh
utama psikoanalisa ialah Sigmund Freud. Pada mulanya Freud mengembangkan
teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa. Manusia
pada hakekatnya bersifat biologis, dilahirkan dengan dorongan-dorongan
instingtif, dan perilaku merupakan fungsi mereaksi secara mendalam terhadap
dorongan-dorongan tersebut. Manusia bersifat tidak rasional, tidak sosial, dan
destruktif terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Konsep Freud yang anti
rasionalisme menekankan motivasi tidak sadar, konflik, dan simbolisme sebagai
konsep primer. Manusia pada hakekatnya bersifat biologis, dilahirkan dengan
dorongan-dorongan instingtif, dan perilaku merupakan fungsi mereaksi secara mendalan
terhadap dorongan-dorongan itu. Manusia bersifat tidak rasional dan tidak
sosial, dan destruktif terhadap dirinya dan orang lain. Energi psikis yang
paling dasar disebut libido yang bersumber dari dorongan seksual yang terarah
kepada pencapaian kesenangan.
Ø
Pokok
teori
Dalam hal ini Freud menggambarkan kepribadian manusia melalui
konsep terstruktur mental(psyche) dan struktur kepribadian.
a. Struktur
mental
Struktur
mental terdiri atas 3 tingkat kesadaran, yakni
1) Kesadaran, menunjuk
pada apa yang sedang kita persepsi(rasakan, pikirkan dan amati). Atau dengan
kata lain kesadadran itu merupakan suatu komponen superego yang berisikan
perilaku-perilaku yang mendapatkan hukuman. Misalnya, ketika kita merasakan
adanya sensasi kontraksi dalam perut kita, kita mengatakan,” wah saya lapar nih
!” jadi apa yang kita rasakan itu merupakan bentuk kesadaran kita.
2) Ambang
sadar, berisikan ingatan-ingatan tentang peristiwa-peristiwa masa
lampau yang siap masuk ke dalam kesadaran sewaktu-waktu diperlukan. Misalnya
jika seseorang bertanya kepada kita tentang nomer telepon rumah atau telepon
seluler kita, hanya demgan sedikit upaya kita akan segera mampu untuk mengingat
dan kemudian menjawab pertanyaan tersebut. Itu karena ingatan kita tentang
nomer telepon kita berada diambang sadar.
3) Ketidaksadaran,
ditamsilkan sebagai suatu gudang dan imej-imej yang tak dapat diterima(ditolak
oleh norma atau kode moral tertentu), peristiwa masa lampau, impuls-impuls dan
keinginan-keinginan yang tidak kita sadari. Atau dengan kata lain
ketidaksadaran itu merupakan aspek psikis( mental) yang menyimpan
dorongan-dorongan yang tidak terpenuhi dan menjadi kompleks terdesak.
DAFTAR PUSTAKA
· Darminto Eko, 2007, Teori-Teori Konseling, Unesa
University Press, Surabaya.
· Alwisol, 2009, Psikologi
Kepribadian, UMM Press, Malang
No comments:
Post a Comment