Sunday, November 24, 2013

Manusia dan Penderitaan

" Pernah"


Engkau yang laksana embun...
wajah indah selembut kabut...
Selalu bersinar laksana bintang...
Yang selalu berpijar dihatiku..

Kau pernah buatku berarti
Isi lembaran hati dengan bahagia..
Taburkan semerbak harap...

Namun kini harus ku tepikan bayangmu..
Meski berontak hasrat dijiwa
Jiwaku menangis..
Meski lirih suarakan bagian jiwa
Yang mencari diantara debu dan kenangan
Meski tertatih...
Meski merintih...
Kulanjutkan langkah ini..

""KEngkau yang laksana embun..
Wajah indah selembut kabut..
Selalu bersinar laksana bintang..
Yang selalu berpijar dihatiku...

Kau pernah buatku berarti..
Isi lembaran hati dengan bahagia..
Taburkan semerbak harap..

Namun kini harus kutepikan bayangmu..
Meski berontak hasrat di jiwa..
Jiwaku menangis..
Meski lirih meski terisak..
Suarakan bagian jiwa..
Yang mencari diantara debu dan kenangan
Meski tertatih..
Meski merintih..
Kulanjutkan langkah ini.. - See more at: http://okepuisi.blogspot.com/2013/06/puisi-pernah-kehilangan.html#sthash.206pjbG4.dpuf

Sunday, November 3, 2013

Manusia Dan Keindahan

Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata“bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).
Hakekat dari Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna

Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.

Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.

Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan

Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman  keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.
Jadi keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)      Tata nilai yang telah usang
2)      Kemerosotan Zaman
3)      Penderitaan Manusia
4)      Keagungan Tuhan

SUMBER :
http://ratrismart.blogspot.com/2010/04/pengertian-manusia.html

Manusia Dan Cinta Kasih

Ku lihat langit biru,
Tiada cinta yang ku temui,
Melainkan hanyalah satu,
Cinta DIA Pencipta diriku.

Kala ku terasa sepi,
DIA lah pengobat hati,
DIA lah yang mengenaliku,
‘Cahaya’ hidup ini.

Ya Ilahi ku bersyukur pada Mu,
Gelapnya hidupku kini disinari ‘cahaya’ itu,
Harapan dihatiku kini cuma satu,
Moga ‘cahaya’ itu terus menemani 
kehidupanku.

Pabila ku jalani liku-liku hidup ini,
Tidak ku sadari hadirnya cinta insani,
Yang mengetuk pintu hati ini,
Ketika ku serahkan segala pada Ilahi.
Ketika bunga-bunga cinta ku hanya buat Ilahi.

Penuh harap ku berdoa pada Mu Ya Rabbi,
Sucikanlah cinta di hati hamba Mu ini,
Dari debu-debu dosa duniawi,
Dan bukan cinta dinodai nafsu,
Bahkan cinta ini suci hanya kerana Mu.

Ya Allah Ya Tuhanku,
Ku sujud atas sejadah cinta Mu,
Merintih merayu mengharap petunjuk Mu,
Agar cinta ini bukan cinta palsu,
Iringkanlah cinta ini bersama bunga redha Mu,
Moga kekal abadi hingga ke syurga Mu.

Saturday, September 28, 2013

Makhluk Yang Berbudaya

Makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup makhluk itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya makhluk yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar makhluk berbudaya.

Pengertian Budaya dan Kebudayaan
         Budaya            = Daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa.
         Kebudayaan    = Hasil dari cipta, rasa dan karsa.
CIPTA : Kerinduan manusia untuk mengetahui rahasia segala hal yang ada dalam pengalamannya hasil dari cipta berupa ilmu pengetahuan.
KARSA : Kerinduan manusia untuk menyadari ”sangkanparan” hasilnya berupa nama keagamaan dan kepercayaan.
RASA : Kerinduan manusia akan keindahan sehingga menimbulkan dorongan untuk
menikmati keindahan. Hasilnya berupa nama keindahan dan hasil seni.
Kebudayaan Berasal Dari Kata Sansekerta “BUDDHAYAH “ , yang merupakan bentuk jamak dari  kata“BUDDHI” yang berarti  budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budhi atau akal”,sedangkan Culture, merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan (Mengolah tanah atau bertani). Dari asal arti tersebut yaitu “colere” kemudian “culture” diartikan sebagaisegala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam.
Manusia disebut sebagai mahluk berbudaya karena manusia memiliki akan dan budi atau pikiran dan perasaan.
Dengan akal dan budi manusia berusaha terus menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi tuntutan jasmani dan rohani yang akhirnya menimbulkan kebahagiaan. Kebahagiaan bagi manusia sesuatu yang baik, benar dan adil.

Menurut E.B. Tylor:
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Menurut R. Linton:
Kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentukannya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.

Menurut Prof Dr. Koentjaraningrat:
“Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar”.

Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
  •  Kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia
  • Manusia budayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar; dan
  • Kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  • Makhluk yang berbudaya adalah makhluk yang melakukan sesuatu dengan turun temurun sesuai kepercaan wilayahnya atau lingkungannya dengan menggunakan akal fikirannya
Mengapa manusia dikatakan sebagai makhluk berbudaya?
Manusia dikatakan sebagai makhluk berbudaya, karena manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan anugerah yang terindah yaitu dengan diberikan akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini. Akal dan pikiran itulah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya misalnya, hewan. Selain itu, manusia juga memiliki akal, intelegensi, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku. Dengan semua kemampuan yang dimiliki manusia itu maka manusia mampu menciptakan kebudayaan. Karena, dengan berbudaya manusia berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya.


Sumber:

http://arcgenesis.blogspot.com/2011/02/manusia-dan-kebudayaan-hasil-cipta.html