Judul
|
Penerapan Konseling Client-centered Dengan Teknik Permisif Untuk Meningkatkan Harga
Diri Siswa Kelas X. IIS 2 SMA Negeri 2 Singaraja
|
Jurnal
|
e-Journal Undiksa Jurusan Bimbingan Konseling
|
Volume
|
Vol. 2 No. 1
|
Tahun
|
2014
|
Penulis
|
Kadek Vivien Windayani, Prof. Dharsana, & Kd.
Suranata
|
Reviewer
|
Keila Tial Lovelya
|
Tanggal
|
19 April 2017
|
Tujuan Penelitian
|
Tujuan utama dari penelitian ini
adalah untuk
mengetahui peningkatan harga diri siswa kelas X IIS 2 SMA Negeri 2 Singaraja
setelah dilaksanakan penerapan konseling client-centered
dengan teknik permisif.
|
Subjek Penelitian
|
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IIS 2
SMA Negeri 2 Singaraja yang berjumlah sebanyak 27 siswa. Ditetapkan kelas X.
IIS 2 sebagai subjek penelitian karena dari pengamatan langsung peniliti
didalam kelas bahwa siswa yang memiliki perasaan malu terhadap diri sendiri,
individu mempunyai perasaan kurang percaya diri, rasa bersalah terhadap diri
sendiri, individu yang selalu gagal dalaam meraih sesuatu, merendahkan
martabat diri sendiri.
|
Metode Penelitian
|
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kuesioner dengan menggunakan kuesioner harga diri pola skala
linkert dan dianalisis secara deskriptif serta menggunakan buku harian.
|
Definisi Operasional Variabel Dependen
|
Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah penerapan konseling client-centered dengan teknik permisif
· Pendekatan client centered difokuskan pada
tanggung jawab dan kesanggupan klien untuk menemukan cara-cara menghadapi
kenyataan secara lebih penuh. Karena seperti yang telah diketahui bahwa
konseling Clien-Centered atau Client Centered Theory sering pula
dikenal sebagai teori nondirektif dimana tokoh utamanya adalah Carl Rogers.
Rogers adalah seorang empirisme yang mendasarkan teori-teorinya pada data
mentah, ia percaya pentingnya pengamatan subyektif, ia percaya bahwa
pemikiran yang teliti dan validasi penelitian diperlukan untuk menolak
kecurangan diri (self-deception), (Corey (dalam terjemahan E. Koswara,
1988: 198).
Konseling client-centered memiliki berbagai teknik diantaranya Menerima, Keselarasan (congruence),
Pemahaman, Mampu mengkomunikasikan sifat-sifat khas ini, Hubungan yang
membawa akibat, dan teknik permisif.Berdasarkan teknik-teknik
tersebut, peneliti memilih menggunakan teknik Permisif, karena teknik
permisif ini teknik yang mengijinkan keputusan yang dibuat oleh klien dan
mendorong terus dan konselor menyadarkan pilihan dengan cara pilihan tersebut
dengan resiko yang dimbil sampai dia merasa jenuh dan bosan atas
keputusannya.
|
Kelebihan Konseling client-centered
|
Kelebihan dari teori konseling Client-Centered yaitu pemusatan pada
klien dan bukan pada therapist,
identifikasi dan hubungan terapi sebagai wahana utama dalam mengubah
kepribadian, lebih menekankan pada sikap terapi daripada teknik, memberikan
kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuantitatif, penekanan
emosi, perasaan, perasaan dan afektif dalam terapi,menawarkan perspektif yang
lebih up-to-date dan optimis, klien memiliki pengalaman positif dalam terapi
ketika mereka fokus dalam menyelesaiakan masalahny,klien merasa mereka dapat
mengekpresikan dirinya secara penuh ketika mereka mendengarkan dan tidak
dijustifikasi.
|
Kelemahan Konseling client-centered
|
Kelemahan dari teori
konseling client-centered ini yaitu
terapi berpusat pada klien dianggap terlalu sederhana, terlalu menekankan
aspek afektif, emosional, perasaan, tujuan untuk setiap klien yaitu
memaksimalkan diri, dirasa terlalu luas dan umum sehingga sulit untuk menilai
individu, tidak cukup sistematik dan lengkap terutama yang berkaitan dengan
klien yang kecil tanggungjawabnya, sulit bagi therapist untuk bersifat netral
dalam situasi hubungan interpersonal,terapi menjadi tidak efektif ketika
konselor terlalu non-direktif dan
pasif. Mendengarkan dan bercerita saja tidaklah cukup, tidak bisa digunakan
pada penderita psikopatology yang
parah, minim teknik untuk membantu klien memecahkan masalahnya.
|
Langkah-langkah Penelitian
|
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus
dimana masing-masing siklus melalui tahap identifikasi, diagnosa, prognosa,
konseling/treatment, evaluasi/follow up, dan refleksi.
|
Hasil Penelitian
|
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan
konseling client-centered dengan teknik permisif untuk meningkatkan harga
diri pada siswa kelas XIIS SMA Negeri 2 Singaraja, ini terbukti dari
peningkatan persentase skor harga diri siswa berdasarkan hasil penyebaran
kuesioner harga diri. Persentase harga diri siswa 56.6% menjadi 58,00% pada
siklus I dan dari 59.00% menjadi 63,00% pada siklus II. Data tersebut
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase skor sebesar 3.8% dari
kondisi awal ke siklus I dan 4% dari siklus I ke siklus II.
Hal ini menunjukkan bahwa harga diri
yang dimiliki siswa dapat ditingkatkan. Semakin baik penerapan konseling
client-centered dengan teknik permisif yang diberikan untuk meningkatkan
harga dirisiswa baik dalam hal belajar, perilaku sehari-hari di sekolah
terhadap teman atau guru yang kurang baik, maka semakin baik hasil yang di
dapat.
|
Kelebihan Penelitian
|
Kekuatan penelitian ini adalah
alat yang digunakan dalam penelitian berupa kuesioner cukup mudah digunakan
oleh subjek penelitian sehingga dalam pengambilan data tidak memakan banyak waktu,
serta dengan adanya tahap-tahap
antara lain identifikasi, diagnosa, prognosa, konseling/traitment/training,
evaluasi, follow up, dan refleksi dapat membuat hasil penelitian lebih akurat
dan reliabel.
|
Kelemahan Penelitian
|
Kelemahan penelitian ini adalah
banyak kata-kata dalam jurnal yang sukar atau sulit dipahami dan kurang
teliti pada saat menulis sehingga banyak terdapat kesalahan dalam penulisan.
|